Monday, October 7, 2013

MODIFIKASI HONDA XL125 1974

MODIFIKASI HONDA XL125 1974

The population is not as much as Honda CB XL. What else has been modified with a view Jap's bike (JB) like this. It must have been rare. Though already sip chassis model for this style.

"Because if there is any, most still retain XL with off-road style, not made like this," said Chopp Suey, Born to Kill Custom frontman of concocting a fresh engine this old, like now.

Whereas XL has many advantages for these changes follow the flow of JB. "Especially in the affairs of the framework, because its standard form can be had in accordance with this new virus," said Yus, call famous.

"Because it's so, so if you use the XL live material and other supporting knacks think that got a perfect view," continued the owner of a garage in the area substation Jati, Bandung.

For example for the affairs of the tank. "It is most sip with body size as the tank is used Yamaha DT 100, fitting the dimensions and shape," added the man speak with a certain dialect of Sunda this thick.

Tank as the main body of motor sport at a special attention is necessary. If it can fit, just done finishing optimal. "To paint and motives, of course not arbitrary, if allowed to usual care," added this medium-bodied men.

The last step just choose knacks supporters. Well, on this bike crown Yus paste it nuanced. Look at the petrol tank cap. "Not only that you know, even to creep into the seat and Footstep all.

This motor king, "proud.

DATA MODIFICATION

Rims: Yamaha Nouvo
Tires: Dunlop 130/90-16 H-D
Sok back: KTC
Handlebar: Tiger
Tank: Yamaha DT 100
Born to Kill Custom: (022) 91170199

SPESIFIKASI BMW K 1300 R | Keluaran Motor Terbaru

SPESIFIKASI BMW K 1300 R | Keluaran Motor Terbaru

During this BMW may be more widely known as a luxury car brand BMW has yet mere two-wheel division. And no half-hearted there are now four new BMW motorcycles have entered the Indonesian market.

PT Son Wisanna Motorrad which is representative of the Indonesian Mottorrad BMW today shows four new BMW motorcycles will they marketed the BMW F 650 GS, BMW R 1200 BMW K 1300 R and R.

"And the most interesting, we also bring the BMW R 1200 GS Adventure Special Edition which is a special edition 30 years BMW GS type," said President Director PT Putra Wisanna Motorrad, Epicentrum GrattianoDeru in Jakarta, Sunday (25/07/2010).

BMW R 1200 GS Adventure Special Edition itself is a special edition of the GS series that is already very well known and is the world's best selling BMW motorcycles.

This special edition is different from the series 'usual' because it carried the design and colors and different body style than the GS in general.

While the BMW F 650 GS ENDURO type motor which is very suitable for the Indonesian people posture. "For not too high, so our guys are not too difficult to use," explained GrattianoDeru.

But if it wants power-crazy, consider the lyrics of BMW K 1300 R, which is an exotic motor sport as well as futuristic. This motorcycle carrying capacity of 1293 cc engine-powered 173 hp strong with 103 lb-ft of torque.

While her sister BMW BMW R 1200 R is also equipped machine that is no less formidable an engine capacity 1157 cc power 163 hp.

For the price of PT Putra Wisanna price Motorrad BMW F 650 GS, BMW R 1200 BMW K 1300 R and R with their respective price of Rp 420 million, USD 530 million and Rp 580 million.

"While the GS special edition for us off the price of Rp 550 million," he added

BMW R12, Sepeda Motor Nazi Jerman Paling Terkenal!

Profil sepeda motor BMW R12 buatan tahun 1938 yang diperuntukkan bagi Angkatan Darat (Heer)


Para tentara Jerman berfoto dengan sepeda motor BMW R12 di tengah reruntuhan. Kaleng penyimpan masker gas tergantung di dada masing-masing. Tampaknya mereka baru saja mengalami hari yang melelahkan!


Masih dari orang-orang yang sama dengan yang di atas. Berfoto sejenak di tengah perjalanan jauh. Jaket hujan mereka telah penuh dengan debu, jangan pula ditanya wajah dan sepeda motor tandem BMW R12 mereka!


Masa kejayaan Nazi Jerman : seorang Feldgendarmerie (Polisi Militer) yang mengendarai BMW R12 mengawasi barisan tawanan Prancis yang tertangkap dalam penyerbuan Jerman ke Negara-Negara Bawah dan Prancis tahun 1940. Sementara itu, prajurit Jerman lain yang sedang beristirahat dengan penuh rasa ingin tahu memperhatikan musuh yang baru saja dikalahkannya


Barisan pengendara BMW R12. Biasanya pasukan bersepeda motor ini adalah pasukan reconnaisance (pengintaian) yang bertugas sebagai tim pelopor dalam iring-iringan. kendaraan sepeda motor yang ringan, kecil dan berkecepatan tinggi memungkinkan mereka untuk secara mobil bolak-balik dari front ke induk pasukan untuk melaporkan situasi sekitar


Dua orang prajurit Wehrmacht bergaya dengan sepeda motor tandem BMW R12 mereka. Tampaknya motor ini masih gres, yang tampak dari ban depan yang masih mulus dan belum gundul!


Ngapain tuh ember ikut-ikutan nongol di belakang? Mau nimba, Kang?


Oleh : Alif Rafik Khan
Perusahaan otomotif BMW pertama kali memperkenalkan sepeda motor seri R12 di tahun 1935, dan merupakan sepeda motor pertama di dunia yang dilengkapi oleh peredam teleskopis hidrolik yang bercabang tiga. Dengan mesin 745-cc dan berat 408 lbs, BMW R12 berkekuatan 20 tenaga kuda di 3400rpm dan dapat mencapai kecepatan maksimal 75 mil/jam.
BMW-R12 adalah jenis BMW yang paling populer dipakai oleh Wehrmacht, walaupun yang R35, R71 dan R75 pun lumayan ngetop dan banyak muncul dalam foto-foto era tersebut.
Tahun produksi: 1935 – 1941
Jumlah produksi keseluruhan: 20.000 buah untuk sipil, dan 10.000 buah untuk kalangan militer. Totalnya adalah 36.008 buah
Mesin: sidevalve 18hp/3400rpm atau 20hp/4000rpm, 2-cyl 4-stroke aircooled, boxer-motor 745cc SV
Bore/Stroke: 78/78 mm
Rasio kompresi: 5,2 : 1
Dimensi (solo): panjang: 2100mm
lebar: 900mm
tinggi: 940mm
tinggi sadel: 70cm
Dimensions (gespann, dengan tandem): panjang: 2520mm
lebar: 1615mm
tinggi: 1000mm
Jarak antar roda (wheelbase): 1380mm
Rear track (gespann, versi tandem): 1070mm
Road clearance (solo): 120mm
Road clearance (tandem): 245mm
Carburetter: Amal 6/406 SP dan 6/407 SP (berdasarkan sumber lain)
Starter: 45/70 Watt
Aki: 6 Volt 7 Ah
Kopling: dry single plate
Gearbox: 4-speed
Rasio: I - 3,18; II - 2,06; III - 1,42, IV - 1,09 Gardan
Rasio transmisi: solo - 4,07 (14 : 57),
gespann - 4,75 (12 : 57),
Heer (militer) - 5,18 (11 : 57)
Pressed steel frame
Telescope front fork
Roda belakang tanpa alat pengatur api
Rem kaki: dihubungkan dengan tuas ke roda belakang
Rem tangan: dihubungkan dengan kabel ke roda depan
Turning radius: 2,25m (kiri), 1,8m (kanan)
Berat (solo): 188 kg
Kecepatan maksimum: 125 km/jam (sipil);
100 km/jam (Wehrmacht solo);
85 km/jam (Wehrmacht gespann)
Roda: 3,50x19 or 4,00x19 inci
Tekanan roda, atm.: depan - 1,4 (dengan tandem - 1,4)
belakang - 1,5 (dengan tandem - 1,9, untuk tiga - 2,3)
Kapasitas tangki bahan bakar: 14 Liter
Konsumsi bahan bakar: 4,4 Liter/100km (sipil)
5,5 Liter/100km (Wehrmacht solo)
6,5 Liter/100km (Wehrmacht gespann).
Oli mesin, gearbox dan gardan – SAE 40 (musim panas), diganti setiap 2000 km, sementara filter olinya harus diganti setiap 12.000 km.
Kemampuan mengarungi air sampai kedalaman 250mm

BMW R75, Sepeda Motor Yang Desainnya Dijiplak Harley-Davidson!



BMW R75, Sepeda Motor Yang Desainnya Dijiplak Harley-Davidson
SS-Hauptsturmführer Rudolf von Ribbentrop (Chef 3.Panzerkompanie/I.Bataillon/SS-Panzer-Regiment 12) sedang dibonceng di bagian sespan BMW R75 oleh Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", SS-Obersturmbannführer Max Wünsche, setelah mengadakan kunjungan terhadap para anggota III.Zug/15.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 25 yang selamat dari penyerangan yang gagal terhadap 2nd Armoured Brigade Kanada di Norrey-en-Bessin, Normandia, tanggal 9 Juni 1944. Perhatikan bahwa Von Ribbentrop dan Wünsche sama-sama terluka dalam foto yang diambil oleh SS-Kriegsberichter Siegfried Woscidlo ini!



Pada tahun 1930-an BMW memproduksi sejumlah sepeda motor yang sangat efisien dan populer pada masanya. Pada tahun 1938 jenis R75 mulai dikembangkan atas permintaan dari Wehrmacht.
Pada awalnya, mesin R75 merupakan reproduksi dari mesin 750cc side valve milik R71, tapi kemudian dirasa perlu untuk menggantikannya dengan mesin OHV 750cc terbaru yang khusus didesain untuk R75. Mesin OHV 750cc ini begitu suksesnya sehingga kemudian menjadi dasar untuk mesin-mesin kembar BMW pasca-perang semacam R51/3, R67 dan R68.
Roda ketiga di sespan digerakkan oleh gandar yang tersambung ke roda belakang motor. Semua rodanya disambungkan ke penggerak menggunakan locking differential serta gear ratio road/off-road sehingga keempat giginya (termasuk gigi mundur) bisa berfungsi dengan maksimal. Ini membuat BMW R75 mampu bermanuver dengan lincah dan bisa menjelajah ke berbagai medan yang sulit. Beberapa pembuat sepeda motor lain semacam FN dan Norton menyediakan sespan hanya sebagai opsi tambahan saja.
BMW R75 dan rivalnya, Zündapp KS750, sama-sama digunakan secara luas oleh Wehrmacht di medan perang Rusia dan Afrika, meskipun evaluasi yang dilakukan pada saat itu membuktikan bahwa mesin yang dipakai oleh Zündapp lebih superior dibandingkan dengan BMW. Pada bulan Agustus 1942, Zündapp dan BMW setuju untuk melakukan standarisasi begian-bagian mesin mereka atas desakan dari Wehrmacht. Sebagai hasilnya adalah cikal-bakal perpaduan Zündapp-BMW (yang kemudian dinamakan BW 43), dimana sespan BMW 286/1 ditempelkan ke sepeda motor Zündapp KS75. Mereka juga setuju untuk menghentikan pembuatan R75 saat produksinya sudah mencapai angka 20.200 unit, untuk setelahnya BMW dan Zündapp hanya akan menghasilkan mesin gabungan Zündapp-BMW dengan kapasitas produksi masing-masing 20.000 unit pertahun.
Karena target produksi BMW R75 sebanyak 20.200 tidak terpenuhi, maka sepeda motor jenis ini masih terus diproduksi sampai pabrik yang membuatnya di Eisenach hancur terkena pemboman Sekutu tahun 1944. Uniknya, produksinya di Jerman berhenti tapi kemudian dilanjutkan di Soviet tahun 1946 sebanyak 98 unit sebagai cadangan/reparasi dari kendaraan yang sudah ada sebelumnya!
Yang jelas, program standarisasi juga berarti bahwa mesin yang diproduksi oleh BMW dan Zündapp menggunakan 70% komponen yang sama. Hal ini memudahkan pasokan spare-part untuk kendaraan ini (yang banyak di antaranya masih berfungsi dengan mulus di tangan para kolektor sepeda motor antik!). Kendaraan semacam BMW R75 banyak diburu oleh para kolektor karena kualitasnya yang amit-amit mumpuni sehingga masih bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan digunakan di jalan mulus atau brenjal-brenjul tanpa masalah!
Pada tahun 1954 sejumlah kecil R75 hasil modifikasi diproduksi ulang di Eisenach (kini menjadi bagian dari Jerman Timur yang dikontrol Soviet) untuk menjalani pengujian dengan nama AWO 700, tapi kemudian hasilnya tidak pernah diproduksi secara penuh.
Kesuksesan dan daya tahan BMW R75 selama berlangsungnya Perang Dunia II membuat US Army meminta sepeda motor dari jenis yang sama (shaft-driven) kepada Harley-Davidson untuk penggunaan tentaranya yang bertugas di medan perang. Ini kemudian membuat pabrikan tersebut membuat model shaft-driven yang pertama yaitu Harley-Davidson XA, yang merupakan jiplakan mentah-mentah dari R75!
Spesifikasi:
Pembuat: BMW
Produksi: 1941–1946
Kelas: Sepeda motor/kombinasi sidecar (sespan)
Mesin: 745 cc flat-twin (OHV)
Bore / Stroke: 78 × 78 mm (3.1 × 3.1 in)
Tenaga: 26 hp (19 kW)
Berat: 420 kg (930 lb) (kering)